KLH jajaki potensi kerja sama pengadaan teknologi pengelolaan sampah

Cimahi – Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq. Mengungkapkan bahwa pihaknya telah berdiskusi dengan berbagai lembaga. Mengenai potensi kerja sama pendanaan untuk pengadaan teknologi pengelolaan sampah.

Setelah melakukan peninjauan di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Sentiong, Kota Cimahi, Jawa Barat, pada hari Sabtu, Menteri LH Hanif menginformasikan bahwa mereka telah berbicara dengan perwakilan dari Korea Selatan, Jepang, Denmark, dan barubaru ini bertemu dengan perwakilan Pemerintah Norwegia.

Selain itu, Kementerian Lingkungan Hidup juga telah mengadakan pertemuan dengan United Nations Environment Programme (UNEP) terkait dukungan pembiayaan untuk pengelolaan sampah di Indonesia. Salah satu rencana yang saat ini dipertimbangkan adalah memanfaatkan mekanisme nilai ekonomi karbon.

“Dalam penyelesaiannya nanti, kami akan menggunakan joint credit mechanism, yang berarti kami akan melakukan pembayaran melalui kredit karbon. Ini sedang diupayakan, tetapi masalah sampah tidak dapat diselesaikan hanya dengan cara tersebut,” kata Tvtogel Hanif.

Secara spesifik, ia menekankan bahwa penerapan teknologi dalam pengelolaan sampah adalah suatu keharusan, di samping upaya pengurangan sampah yang dilakukan dari hulu, seperti di tingkat rumah tangga dengan pemilahan sampah.

Tidak hanya dalam pengadaan teknologi, ia juga menyoroti pentingnya offtaker atau pihak yang mengambil hasil teknologi pengolahan sampah, seperti penggunaan RefuseDerived Fuel (RDF) dari sampah plastik untuk menjadi bahan bakar alternatif.

“Offtaker ini sangat penting karena menyangkut aspek energi. Jadi, kerja sama dengan rekanrekan di Kementerian ESDM dan Kementerian Keuangan juga sangat krusial. Kedua kepentingan ini, di samping kerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum, juga signifikan,” jelasnya.

Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) milik Kementerian Lingkungan Hidup, timbulan sampah nasional yang dilaporkan dari 278 kabupaten/kota menunjukkan total 29,3 juta ton sampah yang dihasilkan sepanjang tahun 2024.