Kirim tiga kali bantuan, Menko PMK: RI serius bantu Myanmar
Jakarta – Pratikno, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), menegaskan komitmen Indonesia dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada para penyintas gempa bumi di Myanmar.
“Kami ingin menunjukkan kepedulian Indonesia bagi saudara-saudara di Myanmar. Selain itu, kami juga memberikan dukungan kepada tim kami yang sudah berada di Myanmar selama tiga hari,” ungkap Pratikno setelah kegiatan pengiriman bantuan kemanusiaan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada hari Kamis.
Pratikno menjelaskan bahwa pengiriman bantuan kali ini adalah yang ketiga dari pemerintah Indonesia ke Myanmar. Sebelumnya, tahap pertama pengiriman dilaksanakan pada hari Senin (31/3), diikuti oleh tahap kedua pada hari Selasa (1/4).
Bantuan ketiga ini dikirim menggunakan dua pesawat untuk membawa logistik yang terdiri dari obat-obatan, peralatan kesehatan, makanan siap saji, dan barang lainnya dengan total berat 124 ton dan nilai lebih dari Rp20 miliar.
Pratikno berharap bantuan ini dapat membantu mengatasi krisis kemanusiaan yang terjadi di Myanmar secepat mungkin. “Kita adalah bangsa dengan martabat yang mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan, dan memberikan bantuan sesegera mungkin. Terlebih kita adalah negara-negara dalam ASEAN,” tambahnya Epictoto.
Tim misi kemanusiaan Indonesia untuk membantu penanganan bencana gempa M7. 7 di Myanmar tiba di Bandara Naypyidaw pada hari Selasa (1/4) sekitar pukul 14. 00 waktu setempat. Tim ini terdiri dari anggota Indonesia Search and Rescue (INASAR), TNI, dan beberapa perwakilan lembaga lainnya.
Setibanya di Myanmar, tim INASAR langsung menuju lokasi Basis Operasi (BoO) yang berada di Naypyidaw. Mereka segera berkolaborasi dengan tim USAR dari negara lain dan berkoordinasi dengan Tim USAR Singapura yang berperan sebagai koordinator untuk sektor pencarian di Naypyidaw dan Mandalay.
Kegiatan tim Indonesia pada hari Rabu (2/4) dimulai dengan sesi koordinasi bersama Deputi Menteri Urusan Darurat Myanmar. Pertemuan ini diatur oleh Pusat Koordinasi ASEAN untuk Bantuan Kemanusiaan dalam Manajemen Bencana (AHA Center).
Tim Indonesia diwakili oleh Wahyudi dari Basarnas, Brigjen. Pol. (Purn) Ary Laksmana Widjaja dari BNPB, dan Dumas Amali Radityo dari PWNI-Kemlu.
Perwakilan dari Tim Indonesia juga mempunyai kesempatan untuk bertemu dengan Direktur Jenderal dan Komandan Pemadam Kebakaran Myanmar untuk menyampaikan permintaan penugasan. Tim INASAR diminta untuk melaksanakan penilaian dan memberi bantuan di perumahan pegawai negeri sipil di daerah Thukha Theiddhi Ward, Naypyidaw Myanmar yang telah runtuh dan diduga masih ada korban yang terjebak.
Tim INASAR dibagi menjadi dua kelompok, Alfa dan Bravo, dan dikerahkan ke lokasi untuk menjalankan operasi USAR di area yang ditentukan. Pada hari tersebut, tim INASAR berhasil mengevakuasi tiga korban jiwa dari reruntuhan bangunan dalam kondisi meninggal.
Selain menjalankan operasi SAR, Tim Indonesia juga memberikan pelayanan medis kepada warga Myanmar.