INDEF: Program Diskon Tarif Listrik Layak Diulang untuk Dorong Daya Beli
Jakarta, 5 Oktober 2025 (cvtogel) — Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menilai bahwa program diskon tarif listrik layak untuk diulang sebagai langkah strategis dalam mendorong daya beli masyarakat di tengah tekanan ekonomi dan inflasi yang masih tinggi.
Ketua Pusat Pangan, Energi, dan Pembangunan Berkelanjutan INDEF, Abra Talattov, mengatakan kebijakan diskon listrik, seperti yang pernah diberlakukan sebesar 50 % pada awal tahun 2025, terbukti membantu meringankan beban pengeluaran rumah tangga dan menjaga tingkat konsumsi masyarakat.
“Dengan adanya keringanan tagihan listrik, masyarakat memiliki ruang pengeluaran yang lebih besar untuk kebutuhan lain, seperti bahan pokok dan layanan esensial. Dampaknya positif terhadap daya beli dan pertumbuhan ekonomi,” ujar Abra dalam keterangan tertulis di Jakarta.
Dorong Konsumsi Domestik
Menurut INDEF, konsumsi rumah tangga masih menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan kontribusi mencapai sekitar 54,6 % terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2024. Karena itu, kebijakan yang langsung menyentuh pengeluaran rumah tangga dinilai efektif memperkuat ekonomi nasional.
Stimulus semacam ini dinilai memberikan efek pengganda (multiplier effect) karena peningkatan konsumsi akan mendorong aktivitas sektor riil, memperkuat permintaan, dan menjaga stabilitas ekonomi di tingkat daerah.
Catatan Tantangan dan Risiko
Meski demikian, INDEF mengingatkan bahwa program diskon tarif listrik harus dijalankan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan beban fiskal berlebih bagi negara. Selain itu, kebijakan sebaiknya diarahkan secara tertarget pada kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.
“Kalau program ini diberikan secara merata tanpa kriteria, bisa terjadi pemborosan subsidi kepada masyarakat yang sebenarnya mampu membayar tarif normal,” jelas Abra.
Selain itu, pemerintah juga perlu memastikan bahwa program ini tidak menimbulkan lonjakan konsumsi listrik yang berlebihan atau distorsi pasar energi. Evaluasi pasca-program juga penting, mengingat sebelumnya sempat muncul keluhan lonjakan tagihan setelah masa diskon berakhir.
Rekomendasi INDEF
INDEF merekomendasikan agar kebijakan diskon tarif listrik:
-
Difokuskan pada rumah tangga berpendapatan rendah, terutama yang terdampak inflasi pangan dan energi.
-
Dijalankan dalam jangka waktu terbatas, misalnya tiga hingga enam bulan, untuk menjaga efisiensi anggaran.
-
Dikombinasikan dengan program perlindungan sosial lainnya, seperti bantuan langsung tunai (BLT) dan subsidi pangan, agar efek pengganda lebih besar.
-
Dibuka secara transparan dengan mekanisme pengawasan dan pelaporan yang jelas agar publik memahami manfaat dan batas kebijakan ini.
Mendorong Stabilitas dan Daya Beli
Melalui kebijakan yang tepat sasaran dan transparan, program diskon tarif listrik diharapkan dapat menjadi bagian dari upaya menjaga keseimbangan antara stabilitas fiskal dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Kalau dikelola dengan baik, program ini bukan hanya meringankan beban rakyat, tetapi juga memperkuat daya beli dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional,” tutup Abra.