BNPB: Bengkulu tetapkan status tanggap darurat gempa hingga 29 Mei
Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu telah mengumumkan status darurat akibat bencana gempa bumi setelah terjadi gempa berkekuatan 6,3 magnitudo di daerah tersebut.
“Wali Kota Bengkulu menetapkan status darurat melalui Surat Keputusan Nomor 110/2025, yang berlaku selama tujuh hari dari tanggal 23 hingga 29 Mei 2025,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, pada cvtogel hari Sabtu di Jakarta.
Gempa bumi melanda pada Jumat (23/5) sekitar pukul 02. 52 WIB dengan pusat yang terletak pada koordinat 4,17 derajat Lintang Selatan dan 102,17 derajat Bujur Timur, dengan kedalaman 80 kilometer. Guncangan dirasakan dengan kuat di Kota Bengkulu dan beberapa daerah sekitarnya, termasuk Kabupaten Seluma, Bengkulu Tengah, dan Bengkulu Utara.
Hingga malam hari pada Jumat (23/5), BNPB mencatat bahwa setidaknya 241 Kepala Keluarga atau 800 jiwa terkena dampak gempa ini, dengan rincian 49 KK di Kabupaten Bengkulu dan 192 KK atau 584 jiwa di Kota Bengkulu.
Dari segi kerusakan, terdapat 49 rumah di Kabupaten Bengkulu yang rusak, lima sekolah terdampak, dan satu kantor camat yang mengalami kerusakan. Sedangkan di Kota Bengkulu, 192 rumah terdampak, dengan delapan rumah rusak parah, serta enam fasilitas umum yang rusak, termasuk sekolah dan tempat ibadah.
Di Kota Bengkulu, sembilan kelurahan yang terdampak adalah Betungan, Pagar Dewa, Jalan Gedang, Pintu Batu, Jembatan Kecil, Lingkar Timur, Padang Serai, Muara Dua, dan Surabaya. Di Kabupaten Bengkulu Tengah, tercatat ada tiga kecamatan yang juga terkena dampak.
“Sejak awal, BNPB sudah berkoordinasi dengan BPBD provinsi dan kabupaten/kota yang terdampak. Hari ini, Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB berangkat ke Bengkulu untuk memberikan dukungan langsung kepada pemerintah setempat,” tambah Abdul.
Ia juga menyampaikan bahwa bantuan logistik dan peralatan darurat sudah dikirim ke daerah yang terkena dampak, sementara BPBD terus melakukan pemantauan dan pendataan lapangan untuk mendirikan tenda dan memberikan bantuan kepada masyarakat.
Tidak ada laporan mengenai korban jiwa akibat gempa ini. Beberapa warga yang rumahnya mengalami kerusakan parah dilaporkan telah mengungsi ke rumah keluarga mereka yang terdekat, sementara yang lainnya tetap tinggal di sekitar rumah mereka.
“Tim gabungan masih berada di lokasi untuk menangani kebutuhan mendesak warga yang terdampak. Fasilitas umum yang rusak juga menjadi fokus dalam penanganan darurat,” tutur Abdul Muhari.