Penyidik Kejati NTB temukan fakta baru kasus NCC dari pemeriksaan TGB

Mataram – Kepala Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Barat, Enen Saribanon, mengungkapkan bahwa penyidik. Telah menemukan fakta baru dalam penyidikan kasus dugaan korupsi terkait pengelolaan aset NTB. Convention Center (NCC), yang diperoleh dari pemeriksaan mantan Gubernur NTB, TGH Muhammad Zainul Majdi atau TGB (Tuan Guru Bajang).

“Alhamdulillah, keterangan TGB yang disampaikan kemarin sangat baik, sehingga kami dapat menemukan fakta baru dan memperjelas perkara ini,” ujar Kepala Kejati NTB, Enen Saribanon, di Mataram pada cvtogel hari Rabu.

Ia menjelaskan bahwa pemeriksaan TGB sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengelolaan aset NCC. Pada hari Selasa (6/5) merupakan bagian dari penambahan keterangan sebelumnya.

“Kemarin, kami memeriksa Pak TGB sebagai saksi karena ada beberapa informasi yang masih kami perlukan dari beliau. Kami juga telah melakukan pemeriksaan sebelumnya terhadap saksi-saksi lain. Tentunya ada perkembangan baru yang memerlukan penjelasan dari Pak TGB,” katanya.

Enen memastikan bahwa penambahan keterangan dari Gubernur NTB selama dua periode tersebut merupakan bagian dari pengembangan penyidikan yang berpotensi mengarah pada penetapan tersangka baru.

“Dengan demikian, kami akan mengarahkan penyidikan kepada pihak lain (tersangka baru) dalam kasus ini. Kami sampaikan bahwa penyidikannya masih terus berlanjut,” ucapnya.

Mengenai potensi tersangka baru, Enen menegaskan bahwa segala hal mungkin terjadi, termasuk kemungkinan TGB menjadi tersangka karena perannya sebagai gubernur yang menentukan kebijakan.

“Nantinya, keputusan akan bergantung pada tim yang menyimpulkan hasil pemeriksaan saksi dan pengumpulan alat bukti, apakah ada tersangka lain dalam kasus ini atau tidak,” jelasnya.

Enen juga menegaskan bahwa Korps Adhyaksa akan tetap berpegang teguh pada amanah negara sebagai penegak hukum.

“Seyogianya, setiap orang di mata hukum adalah setara, oleh karena itu lambang penegakan hukum menggambarkan mata yang tertutup, sehingga kami tidak melihat siapa mereka,” ujar Enen.